(English) Ian, the Blue Boy
Ian was born with a big blue spot on his face. Mom and dad were worried because of Ian's blue face. When Ian questions his Mom about why his face is different, she tells him that everybody is born with their own color and people can see that color if it is strong. Since then, Ian has believed that his color is blue and he starts to obsess over the color. Whenever he sees a blue object, he thinks it is his.
One day at kindergarten, Ian meets Longi, who has red cheeks and red hair, and becomes best friends with her. Other friends, seeing Ian and Longi playing with blue and red paints together, happily paints their faces with their favorite colors. In no time, the children have big colorful smiles on their faces. Ian, who was busy coloring for quite awhile, is startled at his reflection in the mirror. The blue spot on his face has disappeared! Ian draws the color blue in his heart by painting the mirror with a blue paint.
(Spanish/español) Ian, el niño azul
Desde su nacimiento, Ian tiene un lunar grande y azul en la cara. Sus padres se preocupan mucho por la cara azul de su hijo pero le cuentan que todos
nacen con un color especial.
A partir de entonces, Ian cree que su color es el azul y está obsesionado con él. Un día, Ian conoce a Longi, un niño con mejillas rojas y pelo rojo en
el jardín de infantes. Ian, el niño azul y Longi, el rojo se convierten en íntimos amigos. Al ver a Ian y Longi jugar con pinturas azules y rojas, los otros
compañeros se divierten pintando sus caras con los colores favoritos y de pronto se ponen coloridos con unas sonrisas llenas de alegría.
Ian, que lleva mucho tiempo jugando con los colores, se sorprende al ver su cara reflejada en el espejo. La mancha azul había desaparecido de su
rostro. Ian pinta el espejo y su corazón de azul.
(French) Ian le garçon bleu
(Russian) Синий малыш Ян
(Indonesian) Iyan memiliki tompel biru besar di wajahnya sejak lahir. Ibu dan Ayahnya khawatir dengan wajah biru Iyan. Ketika Iyan mempertanyakan wajahnya yang berbeda dengan orang lain, ibunya memberi penjelasan bahwa setiap orang terlahir dengan warna mereka sendiri dan warna yang terang akan menarik perhatian banyak orang. Sejak saat itu, Ian percaya warna biru adalah warna khusus dirinya, hingga Ia terobsesi dengan segala yang berwarna biru. Ketika Ia melihat barang-barang berwarna biru, Ia meyakini semua itu miliknya.
Suatu hari, Iyan bertemu Long, seorang anak dengan kedua pipi dan rambut berwarna merah di sekolah TK. Si anak biru Iyan dan si anak merah Long akhirnya menjadi sahabat dekat. Teman-teman lain yang menyaksikan Iyan dan Long bermain bersama dengan cat lukis warna biru dan merah, ikut bersenang-senang dengan mengoleskan cat warna favorit masing-masing ke wajah mereka. Wajah mereka langsung menjadi berwarna-warni dengan berbagai macam rupa senyum menghiasi wajahnya.
Iyan jatuh cinta dengan permainan warna dan terkejut sesaat melihat wajahnya terpantul di cermin. Noda biru menghilang dari wajahnya. Iyan melukis dengan warna biru di cermin dan menyimpan warna biru di hatinya."